kotabontang.net - Pemda Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat akhirnya sepakat menjadi pengelola wilayah produksi migas Lere-lerekang (Blok Sebuku) yang sudah bertahun-tahun diperebutkan. Dalam pengelolaannya, ada satu wilayah yang sudah berproduksi dan delapan wilayah yang masih eksplorasi.
"Yang berproduksi namanya Sebuku. Sementara untuk delapan lainnya masih dalam tahap eksplorasi," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja, saat ditemui di kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (25/3/2015).
Untuk Sebuku, disebutkan saat ini memiliki cadangan gas bumi sebesar 236 miliar standar kaki kubik. "Saat ini Blok Sebuku telah produksi kondensat sebanyak 94 barel minyak per hari, dan gas bumi sebanyak 99 juta kaki kubik per hari. Produksi gasnya 100 persen untuk kebutuhan PT Pupuk Kalimantan Timur di Bontang. Selain itu, sedang eksplorasi dan butuh tujuh sampai delapan tahun ke depan," jelas Wiratmaja.
Sementara untuk delapan wilayah yang masih dalam tahap eksplorasi, butuh beberapa tahun untuk memastikan cadangannya dinyatakan bisa berproduksi. "Butuh 7-10 tahun ke depan, jadi memang untuk jangka panjang wilayah migas ini," ucapnya.
Senada, Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, mengatakan kebijakan yang diambil ini, bukan hanya bermanfaat untuk jangka pendek, namun juga untuk jangka panjang.
"Saya enggak akan jadi gubernur selamanya di Sulbar, tapi kita ingin meninggalkan kesepakatan sore ini untuk rakyat selamanya, selama potensi sumber daya alam ada di sana (Sulbar), bukan hanya masa jabatan kami, tapi dilanjutkan oleh gubernur selanjutnya," jelas Anwar.
-Metrotv News-