kotabontang.net - Kalla Group akan menggelontorkan investasi hingga 500 juta dollar AS atau mencapai Rp 6 triliun (kurs Rp 12 ribu) untuk pengembangan sejumlah unit usahanya pada tahun ini.
Beberapa mega proyek tersebut di antaranya pengembangan Pembangkit Listrik (PLTA) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), penambahan pabrik cokelat di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga pembangunan galangan kapal di Pinrang.
Perencanaan mega proyek tersebut sudah digadang sejak tahun 2014 lalu. Komisaris Kalla Group, Halim Kalla, mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan investasi yang mulai berjalan sejak tahun lalu.
“Tahun ini tinggal melakukan pemantapan dan memastikan unit usaha selesai serta berjalan baik,” katanya kepada Tribun, belum lama ini. Misalnya pembangunan PLTA Poso III berkapasitas 300 megawatt (MW). Dari kapasitas produksi saat ini 225 MW.
Pembangunan galangan kapal sudah dirintis bekerja sama dengan investor Jepang. Selain itu, penambahan kapasitas produksi pabrik cokelat serta pengembangan hilirisasi industri coklat dari petani.
“Cukup banyaklah bisnis yang kemarin kita fokus perkuat tahun ini. Makanya tidak muluk-muluk kita jor-joran ekspansi dulu yang ada saja diperkuat,” jelas Halim yang juga pemilik HAKA Grup.
Meski demikian, ia optimistis mencatat kinerja positif pada tahun ini seiring prediksi perkembangan perekonomian Tanah Air utamanya di timur Indonesia yang menjadi basis bisnis Kalla Group.
Sebelumnya, Presiden Direktur Kalla Group, Fatimah Kalla, menjelaskan, perusahaan multinasional ini akan terus mengembang bisnis tahun ini. “Pada dasarnya semua. Namun saat ini kebutuhan energi dan industri hilir menjadi isu sangat penting. Makanya kami berupaya menyediakan pemenuhan kebutuhan tersebut,” ujarnya.
