kotabontang.net - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot kembali terpuruk hingga menembus level 12.900. Data Bloomberg, hingga pukul 09.38 WIB, menunjukkan mata uang Garuda ini melorot ke posisi Rp 12.902 per dollar AS, atau melemah 66 poin dibanding penutupan kemarin pada 12.836.
Hari ini rupiah diperkirakaan akan kembali menghadapi tekanan pelemahan. Penguataan indeks dollar AS memberi tekkana bagi mata uang di tingkat global, termasuk atas mata uang Garuda.
Berkurangnya sentimen negatif dari Zona Euro tidak berarti bahwa tekanan penguatan dollar AS berkurang. Dollar AS menguat menjelang pernyataan Gubernur The Federal Reserve, Janet Yellen, kepada Senat walaupun data AS mayoritas diumumkan memburuk malam tadi.
Harga minyak mulai kembali ke tren penurunan setelah malam tadi kembali ke bawah 60 dollar AS per barrel. Sore nanti ditunggu data inflasi Zona Euro yang diperkirakan masih tetap rendah.
Rupiah sendiri, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, hanya berhasil mengurangi tekanan pelemahannya tetapi gagal menguat. Terlihat beberapa mata uang di Asia berhasil menguat hingga kemarin sore.
"IHSG yang sempat melemah di saat bursa saham lain di Asia menguat cukup tajam, akhirnya berhasil ditutup menguat. Tekanan rupiah pun diperkirakan bertahan hari ini," sebutnya.