kotabontang.net - DI dunia ada ribuan batu mulia. Namun hanya beberapa jenis batu mulia dan batu akik yang dikenal kondang namanya. Beberapa di antaranya ditemukan di Afrika, Myanmar (Burma), Thailand, Iran hingga daerah pecahan negara Rusia, serta Asia Tenggara.
Di Indonesia, terdapat sekitar 20 jenis batu mulia yang bisa ditemukan mulai dari Aceh hingga Lampung. Di Aceh, dikenal batu Indocrase atau batu yang berwarna hijau lumut. Ada pula batu Sungai Dareh yang banyak ditemukan di daerah Dharmasraya, Sumatera Barat.
Di Pulau Jawa mulai dari Banten, Garut, Purbalingga, Gombong, Kebumen, Wonogiri khususnya di daerah Kismantoro, Donorojo Pacitan hingga Trenggalek Jawa Timur, juga banyak ditemukan berbagai jenis batu mulia.
Di Balikpapan, pecinta batu mulia bisa didapatkan di Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan Barat. Di pasar tradisional yang sudah ada sejak tahun 1982 ini terdapat banyak penjual batu mulia dan permata.
Salah satunya adalah kios Pak Sanul yang memiliki ratusan koleksi batu mulia dan permata berkualitas. Sanul mengatakan ada empat jenis batu mulia yang memiliki nilai tinggi dan paling diminati. Keempat batu tersebut adalah Ruby, Saphir, Zamrud, dan Bacan. Harganya beragam mulai puluhan ribu sampai miliaran rupiah. Kata Sanul, mahalnya batu itu bergantung pada kualitasnya.
"Maksudnya kualitas kristalnya, warna yang dipancarkan muda atau tua, cacat atau tidak, clarity atau kejernihan kilau, serta keistimewaannya," ujar Sanul.
Beberapa koleksi yang bisa didapatkan di toko Sanul diantaranya adalah batu Ulin Sulur, Bacan, Akik Teratai, Rubi, Zamrud, Safir Cylon (Srilanka), Kalimaya, Mata Kucing, batu asli Kalimantan yaitu Kecubung, dan aneka batu mulia lainnya. Harganya bervariasi mulai puluhan ribu sampai puluhan juta rupiah. Salah satu batu berkualitas yang dimiliki Sanul adalah Rubi seharga Rp 35 juta. Batu ini memiliki tingkat kejernihan yang tinggi.
Sanul juga memiliki koleksi batu meteor yang unik. Batu ini berasal dari bongkahan benda luar angkasa yang jatuh ke bumi. Warnanya hitam dan memiliki guratan yang khas. Apabila disinari senter, maka batu memiliki pendaran cahaya kebiruan.
Toko Sanul berada tepat di pusat pertokoan Pasar Inpres. Menariknya, pengunjung bisa melihat langsung cara mengolah bongkahan batu menjadi batu permata dan mulia. "Satu batu proses pengerjaannya memakan waktu sekitar setengah jam," ujar Sanul.
Penasaran dengan koleksinya, datang saja ke kios Pak Sanul di Pasar Inpres Blok D Etalase No.24. "Koleksi kami banyak dan berkualitas. Soal harga bisa nego," ujarnya.
--Tribun Kaltim--