kotabontang.net - Twitter Bisa Dipakai untuk Prediksi Kriminalitas, Para peneliti di University of Virginia menunjukkan fungsi Twitter untuk memprediksi beberapa jenis kejahatan. Hal itu akan efektif jika analisis diterapkan secara benar. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Decision Support Systems.
Menurut para peneliti, di balik posting kicauan penggunanya, tersembunyi informasi berharga yang bisa memperkirakan adanya kejahatan, bahkan sebelum kejahatan tersebut dilakukan.
Peneliti menggunakan analisis tweet geo - tagged yang dapat berguna dalam memprediksi 19 sampai 25 jenis kejahatan. Terutama, dalam pelanggaran hukum seperti menguntit, pencurian dan beberapa jenis serangan.
"Hasilnya mengejutkan, terutama ketika kita menganggap bahwa orang jarang men-tweet aksi kejahatannya secara langsung," kata pemimpin peneliti Matthew Gerber dari universitas Predictive Technology Lab, seperti dilansir Asiaone, Minggu (20/4).
Gerber mengatakan, sebuah tweet yang tidak memiliki hubungan langsung dengan kejahatan yang dilakukan, dapat saja berisi informasi tentang kegiatan sering dikaitkan dengan pelaku.
"Mereka biasa memposting kegiatan hariannya. Kegiatan rutin itu dapat membawa seseorang ke dalam lingkungan di mana kejahatan mungkin bisa terjadi," sambungnya.
"Jadi, jika saya me-tweet tentang aksi mabuk malam ini, dan banyak orang turut berbicara tentang mabuk-mabukan, kita tahu ada kejahatan tertentu yang berkaitan dengan itu," lanjutnya.
Untuk penelitian ini, Gerber dan rekan-rekannya menganalisa tweet dari Kota Chicago ditandai untuk lingkungan tertentu diukur dengan kilometer persegi per individu dan basis data kejahatan kota.
Mereka kemudian melihat ke depan dan mampu membuat prediksi yang berguna tentang daerah di mana kejahatan-kejahatan tertentu mungkin terjadi.
"Dengan pendekatan ini memungkinkan analis untuk secara cepat memvisualisasikan dan mengidentifikasi daerah-daerah dengan konsentrasi kejahatan yang tinggi," pungkasnya.
Memanfaatkan data Twitter juga cenderung mudah karena tersedia secara bebas untuk publik.(esy/jpnn)