kotabontang.net - Hari pertama 2015 disambut temuan jasad bayi di Sungai Mahakam, sekitar pukul 15.00 Wita kemarin. Bayi berjenis kelamin perempuan yang diduga sengaja dibuang orangtuanya ke Mahakam itu, saat ditemukan mengambang dengan posisi tertelungkup, di tepi Jalan Slamet Riyadi, persis di depan Langgar Al-Irsyad.
Tubuh sosok mungil itu mulai membusuk terombang ambing ombak sungai. Kulit bayi yang beratnya maksimalnya diperkirakan hanya sekitar 2 kilogram itu sudah mulai mengelupas dan membengkak. Aroma tak sedap juga mulai tercium. Melihat kondisinya, polisi yang menangani kasusnya menduga bayi sudah berada di air sekitar 2 atau 3 hari sebelum ditemukan.
Semua organ tubuh bayi lengkap. Mulai kaki dan tangan bayi sudah terbentuk sempurna, sehingga diperkirakan usia kandungan bayi ketika dilahirkan dan dibuang sudah cukup. Saat dievakuasi anggota Polsekta Kawasan Pelabuhan Samarinda, ari-ari bayi masih menempel.
Jasad bayi dimasukan kantung plastik dan dibawa ke RSUD AW Sjahranie. Tak jauh dari jasad bayi, polisi juga ada mengamankan tas plastik kuning. Saat dicek isi tas adalah beberapa lembar kain. Namun belum bisa dipastikan apakah kain itu ada kaitan dengan penemuan jasad bayi tersebut. Penemuan bayi itu membuat lalu lintas di sekitar lokasi penemuan macet. Gara-garanya warga berebut hendak melihat bayi, sehingga memarkir motor sembarangan. Bayi itu pertama kali dilihat Maulana Malik (29), warga Mugirejo yang kebetulan singgah di sekitar lokasi penemuan.
Saat itu Maulana hendak menuju Islamic Center, yang berjarak sekitar 150 meter. Maulana bermaksud mereset waktu di HP-nya sambil bersantai di beton pembatas Sungai Mahakam.
“Ketika saya lihat HP sambil menghadap ke sungai, tak sengaja melihat seperti boneka,” kata Maulana.
Merasa penasaran, Maulana terus memperhatikan dari jarak sekitar 3 meter. Warga lain yang berada tak jauh dari Maulana bernama Antoko, yang saat itu juga sedang singgah dan duduk di beton pembatas Sungai Mahakam akhirnya mendekati Maulana.
“Bapak itu (Antoko, Red) terus datang dan ikut melihat untuk memastikan,” imbuh Maulana.
Setelah memperhatikan dengan seksama, akhirnya Antoko dan Maulana pun yakin itu jasad bayi.
“Begitu yakin itu mayat bayi, kami langsung beritahu warga lain dan dilaporkan ke polisi,” Antoko menimpali.
Sontak temuan mayat bayi itu mengundang perhatian warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas. Hanya hitungan detik, ratusan warga sudah berjejer di beton pembatas sungai.
“Masya Allah kasihannya, itu benar bayi. Tega sekali yang membuangnya,” kata seorang ibu yang ikut melihat.
Tak berapa lama polisi tiba dan bayi dievakuasi menggunakan sebuah speed boat. Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, melalui Kapolsekta Kawasan Pelabuhan Samarinda Kompol Sudarsono didampingi Kanit Reskrim Iptu M Iredenta Tania mengungkapkan, sementara kasus temuan bayi itu masih diselidiki.
“Mayat bayi kami bawa ke RSUD AW Sjahranie untuk divisum guna keperluan penyelidikan,” terang Denta.
Dari hasil visum itu polisi berharap menemukan kejelasan dugaan penyebab kematian bayi.
-sapos.co.id-